Di CBTP Datacenter Indonesia, sistem mission-critical ditempatkan. Sederhananya, jantung dan jiwa dari setiap konektivitas untuk bisnis adalah sebuah colo. Setiap colo, atau pusat data, harus dapat diandalkan dan menawarkan ketersediaan yang hampir sempurna.
Area 1: Energi Andal
Dari konektivitas internet hingga pendinginan, daya mengontrol seluruh pusat data. Sistem tenaga colocation membutuhkan lebih banyak. Harus ada sistem yang lengkap, termasuk UPS yang mampu membawa beban penuh fasilitas, sampai sumber alternatif dapat ditemukan. Selain itu, juga harus ada sakelar transfer, untuk beralih antara jaringan dan daya cadangan. Mereka masing-masing harus dapat diandalkan.
o Sumber daya di tempat: (UPS, sakelar, dan daya cadangan).
Prosedur failover yang ada
Itu tidak cukup
Setiap sistem harus redundan
Ada beberapa titik rawan dalam sistem tenaga listrik yang efektif karena ada begitu banyak komponen yang diperlukan untuk menyediakan tenaga bahkan selama mati listrik atau padam. Setiap komponen harus dirancang dengan kapasitas yang memadai dan redundansi bawaan. Hal ini berlaku untuk sistem UPS dan generator cadangan yang harus menjaga agar seluruh gedung tetap berjalan hingga listrik tiba. Redundansi, di sisi lain, sedikit berbeda. Ini berarti bahwa sistem internal akan dapat menangani kegagalan apa pun. Ketika ada 2 UPS dalam suatu sistem, jika salah satunya gagal, yang lain harus tetap dapat mengambil beban. Sistem akan mubazir jika satu unit gagal dan tidak memengaruhi kinerja. Pengaturan redundansi biasanya n+1, yang mencakup daya yang cukup untuk mendukung beban serta cadangan.
Sistem tenaga hanya digunakan di sekitar 3% colocations.